
30 Kesalahan Dalam Melakukan Negosiasi Gaji!
Jika anda berencana melakukan negosiasi atau meminta kenaikan gaji, Konsuler Manajemen Caryl dan Ronald L. Krannich Ph.D menyarankan anda tidak melakukan 30 kesalahan berikut ini :
KESALAHAN
KESALAHAN DALAM
PERMINTAAN NEGOISASI GAJI
- Menghindari perbincangan tentang masalah gaji hingga perusahaan menanyakan tentang menanyakan tentang ''Berapa jumlah gaji yang anda inginkan"
- Gagal saat melakukan tawar menawar gaji akibat kurangnya pengetahuan dan penelitian tentang perbandingan gaji pada jabatan yang sama dengan perusahaan lain
- Tidak tahu seberapa berharga keahlian anda bagi perusahaan
- Menjelaskan satu contoh gaji, saat ditanya “Berapa gaji yang anda inginkan”
- Perasaan sudah “cocok” dan “berhasil” – otomatis akan menghambat gaji anda meningkat
- Berpikir kalau gaji anda sudah ditetapkan oleh perusahaan
- Percaya kalau perusahaan akan menaikkan gaji anda kelak, dibanding resiko kehilangan pekerjaan
- Merendahkan kemampuan diri sendiri
- Terlalu “besar kepala” dengan kemampuan diri – yang memungkinkan diri anda tidak akan digantikan oleh perusahaan
- Merasa perusahaan adalah orang yang mengendalikan segalanya, saat negosiasi dilakukan
- Cobalah untuk membuka kemungkinan untuk melakukan negosiasi, daripada sekedar hanya menceritakan kualifikasin dan kelebihan-kelebihan anda pada pewawancara
- Tempatkan masalah gaji sebagai hal yang anda bisa meningkatkan kemampuan anda, dari pada sekedar mendapatkan posisi tertentu
- Fokuskan pada kebutuhan anda, bukan pada rata-rata gaji yang ada
- Gagal memberikan “keyakinan” akan kemampuan anda, saat melakukan negosiasi
- Terlalu cepat menanyakan gaji, sebelum pewawancara mendapatkan cukup informasi dan kualifikasi anda
- Tidak tahu caranya memulai pembahasan gaji dan melanjutkannya menjadi sebuah situasi tawar menawar
- Lupa Terlalu banyak berharap pada tunjangan, dari pada berkonsentrasi pada gaji rata-rata posisi andamenanyakan tunjangan apa saja yang diberikan oleh perusahaan
- Membuat imej kalau gaji bukanlah hal yang utama saat melakukan wawancara
- Terlalu memandang tinggi perusahaan, tanpa melihat berapa gaji yang mereka tawarkan
- Memberikan gaji yang benar-benar anda inginkan didalam surat lamaran atau pada CV
- Melakukan negosiasi gaji dan tunjangan lainnya melalui telepon
- Terlalu cepat menerima tawaran gaji pertama atau kedua dari perusahaan
- Tidak tahu memanfaatkan waktu sebagai bagian dalam memantapkan nilai-nilai anda di mata pewawancara
- Gagal memberi kesan yang diinginkan perusahaan dan membangun strategi untuk menemukan kesamaan persepsi, yang bisa meningkatkan penawaran anda
- Tidak tahu bagaiman menjawab pertanyaan tentang gaji atau salah mengatakan jumlahnya
- Tidak memberi mereka banyak waktu untuk melakukan negosiasi
- Tidak tahu kapan harus meninggalkan pekerjaan atau perusahaan lama, untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi ditempat lain
- Melakukan aksi “jual mahal” saat anda sedikit atau sama sekali tidak memiliki kelebihan
- Berbohong tentang jumlah gaji anda sebelumnya atau penawaran alternatif gaji lainnya



Tidak ada komentar:
Posting Komentar